Senin, 28 Desember 2009

PT. ASKES SIAP TERAPKAN DOKTER KELUARGA

Selasa, 01 Desember 2009 11:19
PT Askes menyatakan kesiapannya untuk menjadi penyelenggara asuransi sosial pengganti Jamkesmas yang saat ini tengah digagas pemerintah. Saat ini, pemerintah belum menentukan penyelenggara program yang bakal dilaksanakan pada 2010 itu. Karena itu, PT Askes menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan program tersebut. Termasuk, menerapkan program dokter keluarga yang sejak lama digadang pemerintah bersama praktisi kesehatan.
Direktur Utama PT Askes Gede Subawa mengatakan, UU no 40/2004 tentang sistem jaminan sosial nasional (SJSN) mengamanatkan untuk menyiapkan kepesertaan asuransi sosial yang akan dikelola perusahaan nirlaba. Selama ini, kata Gede, masih ada beberapa pihak yang mempersoalkan pengajuan PT Askes sebagai penyelenggara asuransi sosial karena berbentuk PT.
Padahal, menurut Gede, Kementerian BUMN telah melindungi PT Askes untuk menyelenggarakan program tersebut. Sebab, PT Askes saat ini sudah tidak dikenakan deviden lagi. Selain itu, kata dia, menurut notaris, PT Askes sudah dinyatakan sebagai perusahaan non profit atau nir laba. Dengan demikian, hal itu memenuhi persyaratan sebagai penyelenggara asuransi sosial.
Kesiapan PT Askes, kata Gede, juga bisa terlihat dari ketersediaan infrastruktur yang dianggap memadai. PT Askes memiliki 91 kantor cabang di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, di semua RS pemerintah telah memiliki loket Askes yang di dalamnya juga ada para petugas PT Askes yang siap memberi pelayanan kepada masyarakat. "Dari infrastruktur hingga SDM, kami sudah siap," terangnya, kemarin (30/11)
Persediaan infrastruktur tersebut, kata Gede, juga didukung dengan akses teknologi informasi yang disiapkan pihaknya. PT Askes, kata dia, sudah memiliki master file peserta Jamkesmas yang merupakan entry point untuk data peserta asuransi sosial. Yaitu, sekitar 42 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang nantinya bakal menerima asuransi tersebut. "Tinggal ada perbaikan data sedikit," ungkapnya.
Karena itu, kata Gede, pihaknya tinggal menunggu keputusan Depkes sebagai pengelola program tersebut. Dengan kesiapan itu pula, PT Askes menyatakan dapat merealisasikan program dokter keluarga yang digagas pemerintah sejak dulu tapi urung terlaksana hingga kini. Yaitu, nantinya semua penduduk Indonesia memiliki dokter keluarga. "Kami sudah melakukan MoU bersama PB IDI terkait kerjasama untuk realisasi program dokter keluarga tersebut," jelasnya.
Gede menjelaskan, program tersebut bakal membantu distribusi dokter di Indonesia secara merata. Sebab, nantinya bakal dibutuhkan ribuan dokter. Satu dokter nantinya bakal meng-handle 2.500 warga. Mereka bisa ditempatkan diberbagai daerah tanpa khawatir bakal mendapat penghasilan rendah karena ada premi asuransi yang bakal mengcover kesejahteraan dokter. "Kalau sekarang kan dokter enggan ditempatkan di daerah terpencil karena penghasilannya rendah. Nah, nanti dengan sistem ini mereka bakal mendapat penghasilan yang memadai," tuturnya.
Keuntungan lain, semua warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Sebab, mereka memiliki dokter pribadi. Asuransilah yang mengcover biaya kesehatan mereka. Sistem ini, kata Gede, menekankan pada upaya promotif dan preventif kesehatan. Sebagaimana diketahui, pemerintah segera mengganti program jamkesmas dengan asuransi sosial sebagaimana yang diamanatkan UU no 40/2004 tentang SJSN. Rencananya, program asuransi sosial tersebut bakal mengcover 76,4 juta penduduk. (kit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar